Minggu, 22 Juni 2014

Jangan Berhenti Melangkah

Kita pernah duduk bersama-sama di
dalam bumi yang sama. Meski kita
duduk sendiri-sendiri dikursinya
masing-masing. Kita pernah
berpapasan di jalan ketika menikmati
sore hari. Meski kita tidak ingat lagi
kapan itu terjadi. Sebab kita tidak
saling kenal.
Kita bergerak seperti daun-daun
yang jatuh. Tidak mampu
menggerakan dirinya sendiri. Pasrah
dihempaskan angin kemanapun
membawanya pergi. Kita
menggantungkan pada takdir,
percaya bahwa kita akan jatuh di
tempat yang sama. Meski
kemungkinannya sangat kecil, kita
percaya itu mudah bagi Tuhan.
Ku kira perjalanan kita sangat
panjang. Kita belum bertemu, masih
sibuk menyelesaikan urusan kita
sendiri-sendiri. Sibuk menata banyak
hal, menyelesaikan masa lalu,
menghidupkan hari ini, dan
merencanakan masa depan.
Perjalanan kita masih jauh. Setiap
langkah kaki kita akan mendekatkan
kita. Jangan berhenti :)

kurniawangunadi.tumblr.com

Jumat, 20 Juni 2014

"Daridulu, laki-laki itu pengelana
anakku. Dia adalah pengembara yang selalu berjalan kesana kemari.
Singgah sebentar untuk menikmati
suasana tempat ia singgah, mencari
minum, atau beristirahat. Selebihnya dia akan melanjutkan perjalanan.
Dan yang bisa memutuskan
perjalanan itu hanya satu. pernikahan.
Kitalah yang memutuskan perjalanan mereka, membuat mereka menetap pada satu tempat dan menikmati kehidupan bersama-sama.
Sebelum ada ikatan pernikahan, laki-laki akan tetap menjadi pengembara meskipun mulutnya bicara ingin tinggal menetap.
Kau harus hati-hati, jangan sampai menjadi tempat persinggahan"

kurniawangunadi.tumblr.com

Senin, 16 Juni 2014

Laki-laki dan Perempuan

Perempuan, dalam alam bawah sadarnya yang paling dalam. Akan ada perasaan ingin didominasi. Didominasi oleh sesuatu yang menurutnya pantas mendominasi. Jika kata ini kurang tepat, maka akan lebih mudah dijelaskan dengan perasaan-ingin-dipimpin.

Semandiri apapun perempuan. Meski kemana-kemana sudah berani sendiri. Pulang larut malam berani. Membuat perjalanan jauh dengan percaya diri. Mendaki, bermain air, atau hal-hal bahaya lain. Dalam satu masa, akan ada perasaan ingin dilindungi.

Sekuat apapun dia, secara fitrahnya ia ingin dilindungi. Ingin menggantungkan diri pada sesuatu yang menurutnya lebih kuat. Bukan karena perempuan lemah, bukan pula karena dia tidak bisa. Tapi lebih kepada perasaannya sendiri. Ada rasa nyaman ketika dilindungi. Ada rasa nyaman ketika diperhatikan.

Hal ini pula terjadi kepada laki-laki. Bahwa laki-laki akan merasa menjadi “laki-laki” ketika ia bisa menunjukkan kemampuannya dalam melindungi, memberi jaminan keamanan, dan menjadi tempat bergantung. Ketika hal-hal itu hilang darinya, maka kelakiannya benar-benar dipertanyakan. Bahkan dipertanyakan oleh dirinya sendiri. Mengapa tidak ada orang yang mau mempercayakan keamanannya dan perlindungannya kepadanya?

Laki-laki akan tampak hebat dan kuat jika ada perempuan disampingnya. Karena ada sesuatu yang dia lindungi. Perempuan akan merasa dirinya begitu berharga ketika ada sesuatu yang dengan keras memperjuangkan dan menjaganya. Ini fitrah. Sesuatu yang memang berasal dari dalam diri masing-masing.

Maka mulailah kita berpikir. Sosok seperti apa yang sebenarnya mampu mendominasi kita (perempuan). Dan sosok seperti apa yang mau mempercayakan keamanan dan perlindungan hidupnya kepada kita (laki-laki).

Maka, berbahagialah ketika yang mendominasi tersebut adalah sosok yang sangat bijaksana. Yang memimpin dengan sangat baik. Dan berbahagialah ketika ada seseorang yang datang dan mempercayakan kepada kita sebagai tempat berlindung dan mempercayakan hari kedepannya bahkan hidupnya setelah mati kepada kita (laki-laki).

kurniawangunadi.tumblr.com

Minggu, 08 Juni 2014



Well, maybe this is way too much but i can’t keep myself from remembering last night. Right there, on the crowded line entering the exhibition, first time i saw you and you said hello. Though i kinda forget how you look, but yes, you got me this whole Sunday, Al. Now i will make sure, no more you on Monday, Tuesday, and days ahead. You’re just another figure in a midsummer night’s dream.

Kamis, 05 Juni 2014

aku tahu ini tidak akan berarti apapun, tapi seandainya saja Tuhan mempertemukanku denganmu beberapa tahun lebih awal, mungkin rasaku untukmu bukan kesalahan yang harus dihindari.
Meskipun begitu, aku tidak menyesal mengenalmu di masa sekarang, setidaknya ada sedikit harapan di masa depan, jika Tuhan mengubah hatimu, atau Tuhan memang sudah menuliskannya sejak pertama, maka aku dan kamu akan menjadi kita.