Jumat, 14 November 2014

Belum Waktunya


Matahari tidak akan terbit sebelum waktunya. Malam tidak akan turun sebelum waktunya. Sekalipun kita meronta ingin pagi lebih cepat datang atau malam lebih lama tenggelam.

Semua akan datang di waktunya masing-masing. Begitupun hidup kita. Memiliki waktunya masing-masing. Setiap orang ibarat tempat di berbagai belahan bumi. Diwaktu kita siang hari, orang lain baru saja tenggelam matahari. Semua memiliki waktunya masing-masing.

Kita tidak perlu sibuk mengenai waktu. Setiap orang memiliki kematiannya sendiri-sendiri. Setiap orang memiliki masa hidupnya sendiri-sendiri. Orang lain lahir lebih dulu dan mati lebih dulu. Itu karena memang waktu mereka. Kita tidak perlu bersedih hati dengan membanding-bandingkan waktu.

Ketika orang lain telah sampai di ujung senja sementara kita baru matahari sepenggalah. Kita tidak akan akan bisa mempercepat laju. Sebab waktu telah memiliki langkahnya yang pasti.

Ketika orang lain telah menikah, itu karena waktu miliknya telah sampai. Ketika orang lain memiliki anak-anak yang lucu, itu karena waktu miliknya telah sampai.

Banyak orang yang justru lebih terfokus pada waktu orang lain. Tidak peduli pada waktu miliknya sendiri. Sementara waktu terus berjalan. Dan orang itu kehabisan waktu hanya untuk menangisi kehidupannya sendiri yang dirasa tidak sempurna. Ia ingin senja yang manis sementara ia masih pagi. Lantas ia menjadi pagi yang murung, tidak menyinarkan semangat. Ia ingin malam yang cantik bertabur bintang sementara ia masih siang benderang. Lantas ia menjadi siang yang mendung, gelap menggelisahkan.

Kita tidak akan bisa mengejar waktu orang lain. Mereka tua dan kita tidak akan bisa membuat kita menjadi tua dengan mempercepat waktu. Dan ketika kita tua, kita tidak bisa mengembalikan waktu menjadi muda. Hidup adalah masalah waktu. Bagaimana kita menjadi sebaik-baik diri kita dalam waktu yang kita miliki. Menjadi pagi yang cerah dan memberikan harapan. Menjadi siang yang benderang, mengeringkan seluruh jemuran di muka bumi. Mengeringkan padi yang dijemur petani. Menerangi seluruh permukaan. Menjadi senja yang hangat dan sendu. Menjadi malam yang cantik dan melindungi. Semua adalah masalah waktu, tinggal bagaimana kita menyadari. Dimana kita berada saat ini. Dan bagaimana kita menjadikan diri kita sebaik mungkin dalam waktu yang sedang kita jalani.
Tidak perlu meminta sesuatu dipercepat atau diperlambat. Ia tidak akan datang jika belum waktunya. Dan waktu bergerak pasti. Bersabarlah dalam setiap detik, maka seluruh hidupmu akan dipenuhi kesabaran :)


Hujan Matahari, p.127

Rabu, 05 November 2014

Agama adalah Hakim


Diskusi-diskusi dengan teman selalu menghasilkan banyak pemahaman baru yang menarik. Tidak untuk dibenar-benarkan dan menjadi prinsip yang kemudian juga saya anut. Namun, saya menjadi belajar bahwa perjalanan hidup manusia yang berbeda-beda telah membuat cara berpikir seseorang dengan yang lain juga berbeda. Untuk satu masalah yang sama pun, seseorang memiliki cara pandang yang berbeda. Dan kali ini akan sangat disayangkan jika tidak saya tulis.

Agama adalah hakim, hakim dalam hal apa?

Di tengah usia 20+ dimana kita disajikan oleh berita akad nikah teman yang mirip jadwal shalat jumatan seminggu sekali. Dimana ketika ada seseorang yang datang yang bahkan kita tidak tahu siapa dan bagaimana. Dimana ketika kita dibuat bertanya-tanya tentang seseorang yang hadir di pikiran. Maka jadikanlah agama sebagai hakim.

Kita tidak pernah tahu bagaimana kehidupan beragama seseorang yang sebenar-benarnya saat ini. Hanya mendengar berita atau memperhatikan caranya berpakaian. Selebihnya kita tidak akan tahu jika kita tidak benar-benar mengenal kesehariannya. Karena agama bukanlah sekedar ibadah ritual; banyaknya hafalan, hitamnya jidat, panjangnya jenggot, lebarnya kerudung. Tidak seeksplisit itu. Agama itu ada di dalam hati, melebur hingga menjadi satu kesatuan dalam diri manusia. Menjadi cara berpikir, cara berbicara, cara berperilaku, semunya termanifestasi menjadi perilaku keseharian.

Kita tidak akan benar-benar tahu kehidupan beragama seseorang dan berapa derajat keimanannya di mata Allah. Lalu bagaimana kita bisa menerima seseorang yang datang tiba-tiba dalam hidup kita? Apalagi bila dia adalah orang yang sama sekali belum kita kenal baik kehidupannya?

Sementara Nabi mengatakan bahwa seseorang (menurutku ini berlaku tidak hanya untuk perempuan) dinikahi karena 4 hal; harta, keturunan, paras, dan agama. Dan dianjurkan memilih agamanya.

Lalu saya bertanya, “Kalau kita bisa mendapatkan keempatnya, mengapa hanya salah satu atau mendapatkan 3 dari 4 kriteria itu? Tidak salah dan tidak berdosa juga kan kita berharap dapat seseorang yang baik agamanya sekaligus cantik/tampan, berketurunan baik, dan kaya?”

Teman saya tersenyum. Di sinilah jawaban itu muncul.

"Seseorang yang memiliki pemahaman agama yang baik, seluruh pemahaman itu akan melebur menjadi dirinya. Ingat bahwa Nabi Muhammad akhlaknya adalah Al Quran kan? Kita dan sesorang yang datang itu bukan Nabi, tapi kita bisa mencontohnya. Seseorang saat ini tidak lagi bisa dinilai dari luarannya saja. Lihatlah bagaimana cara dia berbicara, berperilaku, uji pemikiriannya dengan pertanyaan kritis dan masalah, uji kesabarannya dengan amarah. Kita boleh banget berdoa untuk memiliki pendamping yang memiliki paras yang baik, kaya, juga berketurunan, tidak ada yang salah. Yang perlu kita pegang adalah jadikan agama sebagai hakimnya."

Saya masih menyimak pembicaraan ini.

"Maksudnya agama sebagai hakim?"

"Kita tidak akan bisa menilai agama seseorang saja dan mengesampingkan yang lain. Hanya karena dia terlihat beragama; rajin shalat, jidat hitam, kerudung panjang, hafalan seabrek. Tapi bicaranya kasar, pemikirannya tertutup, bahkan perilakunya bertentangan dengan tampilan luarnya. Buat apa?"

"Carilah seseorang dengan karakter yang baik, baru kamu lihat agamanya. Kamu hanya perlu ridha dengan agamanya sebagaimana apa yang dikatakan Nabi Muhammad. Artinya kamu cukup ridha bila dia hanya baru shalat wajib dan dhuha, belum banyak hafalannya, belum rajin puasa sunah, kerudungnya belum panjang atau bahkan mungkin belum mengenakan, dll. Karakter baik itu penting dan abadi berada dalam diri manusia. Karena karakter itu tidak dibentuk oleh pelajaran-pelajaran teori."

"Karena pemahaman agama itu benar-benar menjadi agama ketika terwujudkan menjadi seluruh cara hidup seseorang. Selebihnya dapat dipelajari perlahan. Al Quran saja diturunkan dalam jangka bertahun-tahun, pelan-pelan tidak langsung sekaligus. Seseorang tidak akan menjadi sangat alim, sangat soleh atau solehah dalam hitungan pendek. Semua adalah proses dan itu proses bersama kalian nantinya. Untuk menjaga proses itu berjalan dengan baik, kamu membutuhkan seseorang dengan karakter yang baik"

Saya mencatatnya.

"Jadikanlah agama sebagai hakim, bila dia cukup baik dan cukup memenuhi kriteria mubah/sunah yang kamu buat (misal bisa masak, cantik/tampan, penyayang anak-anak, dll) baru kamu lihat agamanya. Kalau kamu ridha, kamu sudah tahu jawabannya. Bila agamanya tidak baik, percuma kan karakter baik tapi kehidupan beragamanya kamu gak ridha, putuskanlah. Karena hidupnya tidak akan berakhir di dunia saja, masih ada kehidupan setelahnya dan kamu membutuhkan itu."

Teman saya selesai menjawab. Ku kira dia lebih “ustadz” daripada ustadz di televisi yang hanya haha hihi tanpa esensi. Saya mencatatnya, membaca ulang kesimpulannya.

"Agama adalah hakim untuk menerima atau menolak seseorang dan hakim selalu memutuskan setelah melihat semua komponen yang lain terlebih dahulu"

Credit to : kurniawangunadi.tumblr.com

Subhnallah. This guy always inspires me. I like the way he thinks and every post he made.

Senin, 08 September 2014

That's the big mistake a lot of people make when they wonder how soldiers can put their lives on the line day after day or how they can fight for something they may not believe in. Not everyone does. I've worked with soldiers on all sides of the political spectrum; I've met some who hated the army and others who wanted to make it a career. I've met geniuses and idiots, but when all is said and done,we do what we do for one another. For friendship. Not for country, not for patriotism, not because we're programmed killing machines, but because of the guy next to you. You fight for your friend, to keep him alive, and he fights for you, and everything about the army is built on this simple premise.- John (in Dear John by Nicholas Sparks)

Selasa, 02 September 2014

You absolutely destroyed me, did you know that? But you know what, I just wanna say thank you. I don't regret meeting you, but I don't wish you would magically come back into my life again because I believe God gives us someone like this for a reason. Someone who will hurt you a million times, someone who will leave you & not look back. But this person, they will make you a better person in the end. You will come out stronger than ever before and you will be happier without him than you were with him.

There are millions of people out there. But in the end, it all comes down to one. I still panic sometimes, forget to breathe. But I know there's something beautiful in all my imperfections. A beauty in which he held out for me to see, a strength that can never be taken away. I remember the day we met. His smile, his touch. You can be anywhere when your life begins. When the future opens up in front of you, you may not even realize it at first but it’s already happening.

Minggu, 31 Agustus 2014

You just waltzed back in my life like you deserved to be here or something. You could have come back anytime, anytime before now. But you waited and waited. And you know what? It's too late.
I kept waiting for you to come back, and you didn't. You never came back, until now. Anytime before now I would have welcomed you back with open arms. But you're too late this time. I gave you more than enough chances to make things right and you didn't.
I opened myself up to get cut wide open. I finally moved on. I'm happy and I don't need you anymore. That's something I never though I'd say. I'm sorry if I'm not ready to throw all of that away to let you back in and make me look like a fool when you fuck me over. Again. I cant put myself through that again. You cant erase the past.
The way we are now, is not my fault. I didn't cheat, lie, or push you away. You did this to yourself. I'm sorry if you cant find anyone who amounts to me, which you probably won't, but it's your own doing. I’m not saying this out of spite or pity or anger even. I'm saying this because I know that no girl will ever amount to what I was for you, what you were for me. No girl will ever connect and feel for you the way I did. Maybe that same will go for me. There's never going to be another guy that is just like you, who loved me like you did. But I'm ready to move on, to experience what else is out there. I cant put myself through what you did to me again. I need change.
If we're meant to be, we'll find each other again one day and maybe I'm fall madly in love with you again, just like before. If not, I really hope you find happiness in the decisions you made, because God knows I would never have chosen this for us. But I also cant fix what you created, and I don't want to anymore.

Senin, 25 Agustus 2014

Sometimes you have to stop waiting for someone to come along and fix whats wrong. Maybe you have to stop feeling sorry for yourself and realize that no one else has the answer. Sometimes, you have to be your own hero

Don't bother saying your sorry because it's useless when you don’t mean it. And don't bother being friends, you don't deserve my friendship. And don't bother expecting me to be there for you anymore, because I won't be there for someone who was never there for me

Selasa, 12 Agustus 2014

Sebuah tulisan bijaksana dari masgun (hehe favorit) tentang hidup yang terkadang tidak berjalan seperti keinginan.

"Harus Mengalami"

Hati kita kadang harus terluka. Agar kita tahu bagaimana rasanya dikhianati. Agar kita tidak mengkhianati. Hidup kita kadang harus hancur. Agar kita tahu bagaimana rasanya dicaci. Agar kita tidak ikut mencaci. Pikiran kita kadang harus jenuh. Agar kita tahu bagaimana rasanya dijauhi. Agar kita tidak menjauhi.

Seluruh cerita hidup kita kadang harus acak-acakan, harus banyak lubang, terluka di sana-sini. Agar kita tahu bagaimana rasanya dibenci, ditinggalkan, ditipu, diolok-olok, diasingkan, dibiarkan. Agar kita tidak menjadi bagian dari orang-orang yang merusak cerita hidup orang lain.

Seluruh cinta kita kadang harus hancur berantakan. Agar kita tahu bagaimana rasanya tidak berbalas, tahu bagaimana rasanya khawatir, menunggu, ditunggu, diburu waktu, dikhianati, bertepuk sebelah tangan, berharap, bersatu. Agar cinta kita menjadi lebih bijaksana, tidak gegabah dalam mengambil keputusannya.

Hidup kita kadang harus seperti itu. Hanya agar kita tahu bagaimana rasanya. Agar kita belajar dan menjadi lebih bijaksana.

kurniawangunadi.tumblr.com

Senin, 04 Agustus 2014

I really wish i could hurt you like you hurt me. Break your heart into a million pieces and watch you trying to put it back together. Just because that's exactly what you did to me. Just so you would know how much it hurts. But i could never do that to you. Even if i tried. Because i'll always care about you regardless of all the shit you put me through.

Minggu, 27 Juli 2014

It's you.You're the one I talk about all the time, the one I can't stop thinking about. The one that can make me laugh when I don't even want to smile, the one that can make me feel better in 2.2 seconds. It's you that I'm crazy about.
I spend 23 hours a day wondering whether we're wrong for each other, wondering whether we've got the energy that we need to get through everything that we seem to get into, whether the baggage we both bring would sink a small ship. But in the 24th hour, I realize I've been thinking about you for 23 hours. There's something about you I can't stay away from. Something about you, that makes me want to love you.

Rabu, 23 Juli 2014

Bumi dan Langit

Bumi berusaha mengekalkan langit birunya. Tapi apa daya, langit bukanlah sosok yang bisa diikat begitu saja. Hubungan bumi dan langit selalu menarik. Kadang romantis, kadang menakutkan.

Kau tahu, aku adalah Bumi. Dan kamu langitnya. Dan kamu, sulit ditebak.

Berharap pagi yang cerah, ternyata mendung gelap. Berharap siang yang teduh ternyata panas terik. Tiba-tiba senjanya begitu cantik. Aku sulit memahamimu. Bagaimana tidak, kini langitmu bertabur bintang.

Perasaanmu seperti teka-teki.

Yang Hilang Sewaktu-waktu

Karena aku mencintai yang sewaktu-waktu pergi, yang sewaktu-waktu diambil. Aku belajar bagaimana caranya melepaskan. Aku belajar bagaimana menyikapi kepergian.

Aku belajar mengosongkan diri dari apapun yang memenuhi. Hingga setiap ruang dalam hati terasa lebih lapang dari biasanya. Lalu mengisinya lagi dengan lebih tertata dan bijaksana.

Karena aku mencintai yang sewaktu-waktu mati, yang sewaktu-waktu harus hilang. Aku belajar tentang kesendirian. Betapa hidup dalam diri sendiri begitu meresahkan.

Aku belajar bagaimana membuat hari-hari terasa lebih lapang. Selalu siap dengan kehilangan. Selalu siap dengan kepergian. Sebab aku, sejatinya, tidak pernah memiliki apa-apa. Tuhan hanya menitipkanmu untuk aku cintai.

Aku khawatir bila aku mencintaimu tidak dengan petunjuk-Nya. Aku takut ketika mencintaimu justru mengundang murka-Nya. Aku sudah berusaha sebaik-baiknya menjaga diri.

-kurniawangunadi-

Rabu, 16 Juli 2014

The way you make me feel is unlike anything I've ever experienced before. You make me feel like I'm dying and flying and living and that my heart just stopped beating but yet is pumping 90 mph all in one moment. You make me feel invincible but vulnerable. weak, but like nothing could ever bring me down. You make me feel like I'm free and yet trapped by your every move. You leave me breathless and yet are the only thing that keeps me still breathing. You control my every thought, movement, heart beat. You've got me, all of me. That's all I can give

Kamis, 10 Juli 2014

Aku bahagia bertemu dengan temen temen yang sama gilanya. Temen temen deket, apalagi. Dari semester 1 sampe semester 6, meskipun kepisah sama mereka karena lebih milih konsentrasi strategis, tapi kami masih tetep sering jalan bareng, masih tetep nyambung ngobrol ngalor ngidul, asiknya ngga pernah berkurang. Sampai akhir-akhir ini kita nemuin hobi baru yaitu nongkrong di cafe setiap rabu malam cuma buat dengerin mas-mas yang ngisi live music di situ! haha what a life!

Dan berpisah sama mereka yang mengambil konsentarsi media, aku memilih hidup di konsentrasi strategis dimana harus berkelompok untuk setiap semesternya, i'm still happy. Aku merasa bersyukur, karena menurutku, yah aku cukup fleksibel untuk bekerjasama dengan orang-orang yang tidak memiliki riwayat kedekatan (?) pada awalnya. Aku bahagia pernah bekerja dengan kelompok yang berbeda untuk sebuah project panjang tiap semesternya.

Mulai dari 8 agency yang super deadliner, kerja mulai jam 9 malam, menempati kampus sebagai rumah kedua, gabut, tapi jujur bikin speechless di presentasi terakhir perencanaan media iklan (gaikut finishing soalnya). Terus project gift fairy yang tadinya ngaco, tapi ternyata berjalan diluar ekspektasi (well done my ladies!) . 8 agency yang bikin ketawa, bikin masuk angin, bikin pulang subuh! aku bahagia banget bisa sekelompok sama kalian yang selalu bisa bikin haha hihi.




Terus kelompok riset pemasaran, oh well aku lupa namanya. kalo engga salah kacamata, ya? kelompok yang super berisikan cewek cewek, ber-basecamp di Kalasan, dan selesai mengerjakan tugas mingguan dengan cepat, cukup bikin selo semester 5. Meskipun tadinya semacam out-of-group karena baru pertama kali sekelompok sama anak-anak ini, mereka semua tetep seru, tetep ngaco, dan tetep berisik kalo ngerjain! well, sekelompok sama kalian bikin aku tambah muda karena ketawa terus ya, dan dengan motto 'yang penting selesai' akhirnya dapet hasil yang ga mengecewakan. super sekali kalian!!

Dan di semester 6, yesh, semester paling berat karena dapet tugas buat bikin iklan setiap minggu, dengan produk yang tidak diduga seperti bikin iklan radio cotton bud dengan pendekatan sex appeal like seriously pasti awalnya kepikir mendesah mendesah seksi, tapi aku cukup kagum dengan pencapaian semester ini. Bukan cuma ke kelompokku aja, tapi seluruh kelas. Kelas penulisan naskah iklan dan produksi iklan semester ini cukup bikin aku speechless karena karya-karya yang super dari temen-temen satu kelas. Seriously we've done such a good job as university students. Dan semester ini aku bergabung dengan sekelompok sama orang-orang yang tidak kusangka pada awalnya, seperti ini. Seperti ini, yang tidak bisa dideskripsikan cukup dengan menulis di halaman ini, AEGIS advertising. Pagi siang malem sore, dari muka masih seger sampe kucel sampe engga mandi. Sampe nginep-nginep dan engga pulang, beruntung salah satu dari kami berbaik hati menyediakan rumah dan isinya untuk tempat menginap dan mengerjakan tugas, sepaket dengan kucing lucu :* Dan di sela mengerjakan tugas selalu ada obrolan absurd, saru, cabul, gosipan, atau curhat curhat yang terselip. Macam "waaah besok mau beli beha yang lucu lucu sama cd yang lucu lucu juga buat dibawa KKN" "iya sissst ayuk beli" atau obrolan ambigu kayak "duh pengen renang pake yang panjang-panjang bisa dinaikin lho" dan langsung direspon cowok cowok (tentu aja). Sama cowok-cowok mana lagi sih yang berani ngobrolin girls' thing macam beli beha dengan lantang kalo enggak di kelompok ini hahaha! dan mainan kondom dengan konyol diisiin air, dimasukin botol, ditiup-tiup (waktu project iklan kondom). what a life!

And finally, semester ini selesai. Semester 6. nggak tau sih mesti seneng apa sedih. Seneng akhirnya melewati masa-masa hectic tugas. Sedih soalnya ini semester terakhir bener bener kuliah, dan ngga akan kuliah bareng-bareng sama anak anak full satu angkatan. Serasa selangkah lebih maju ke masa depan, ya. Semester setelah ini mungkin lebih bikin bingung. antara magang atau skripsi. antara hectic skripsi atau selo menikmati predikat mahasiswa tanpa perlu dipusingkan tugas. pengin kuliah, tinggal sit in di kelasa manapun. Tapi ya gitu, nggak punya temen haha hihi di kelas.

At least, selama 6 semester ini ku bahagia jadi anak komunikasi. Yah meskipun tugasnya bikin nggak tidur saat mendekati deadline, tugasnya bikin kekurangan waktu main-main, bikin nggak pernah nonton bioskop lagi, tapi waktu kuliah lintas jurusan justru aku merasa itu bukan 'aku banget', nggak santai, tegang, dan theoritical. Meskipun waktu masuk komunikasi adalah pilihan yg tidak disengaja, dan aku tidak pernah bener-bener pengen masuk sini, dan akhirnya tidak mengambil konsentrasi media seperti yg dibayangkan sebelumnya, tapi aku merasa mendapatkan kehidupan yang menyenangkan. Jiwa terutama.

Dan menutup semester 6 ini, sebagian besar angkatan kami, 2011 menjalankan sebuah tugas sebagai mahasiswa, pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk KKN-PPM. Bakal kepisah 1.5 bulan sama anak-anak yang kesebar sampai di pelosok-pelosok desa di seluruh Indonesia, dan waktu balik, ngga ada lagi sekelas bareng, sekelompok bareng dengan angkatan 2011 dalam jumlah yang banyak. Well, selamat KKN teman-teman, selamat menempuh hidup baru, selamat selangkah lebih maju, selamat skripsi, selamat magang, dan selamat merancang masa depan. Bahagia menjadi bagian dari kalian, satu proses bersejarah dalam hidupku, menjadi mahasiswa Komunikasi UGM 2011. I'll never forget all the good, bad, bittersweet memories we have made. Hope you all have a good life ahead.

10.07.14

Minggu, 22 Juni 2014

Jangan Berhenti Melangkah

Kita pernah duduk bersama-sama di
dalam bumi yang sama. Meski kita
duduk sendiri-sendiri dikursinya
masing-masing. Kita pernah
berpapasan di jalan ketika menikmati
sore hari. Meski kita tidak ingat lagi
kapan itu terjadi. Sebab kita tidak
saling kenal.
Kita bergerak seperti daun-daun
yang jatuh. Tidak mampu
menggerakan dirinya sendiri. Pasrah
dihempaskan angin kemanapun
membawanya pergi. Kita
menggantungkan pada takdir,
percaya bahwa kita akan jatuh di
tempat yang sama. Meski
kemungkinannya sangat kecil, kita
percaya itu mudah bagi Tuhan.
Ku kira perjalanan kita sangat
panjang. Kita belum bertemu, masih
sibuk menyelesaikan urusan kita
sendiri-sendiri. Sibuk menata banyak
hal, menyelesaikan masa lalu,
menghidupkan hari ini, dan
merencanakan masa depan.
Perjalanan kita masih jauh. Setiap
langkah kaki kita akan mendekatkan
kita. Jangan berhenti :)

kurniawangunadi.tumblr.com

Jumat, 20 Juni 2014

"Daridulu, laki-laki itu pengelana
anakku. Dia adalah pengembara yang selalu berjalan kesana kemari.
Singgah sebentar untuk menikmati
suasana tempat ia singgah, mencari
minum, atau beristirahat. Selebihnya dia akan melanjutkan perjalanan.
Dan yang bisa memutuskan
perjalanan itu hanya satu. pernikahan.
Kitalah yang memutuskan perjalanan mereka, membuat mereka menetap pada satu tempat dan menikmati kehidupan bersama-sama.
Sebelum ada ikatan pernikahan, laki-laki akan tetap menjadi pengembara meskipun mulutnya bicara ingin tinggal menetap.
Kau harus hati-hati, jangan sampai menjadi tempat persinggahan"

kurniawangunadi.tumblr.com

Senin, 16 Juni 2014

Laki-laki dan Perempuan

Perempuan, dalam alam bawah sadarnya yang paling dalam. Akan ada perasaan ingin didominasi. Didominasi oleh sesuatu yang menurutnya pantas mendominasi. Jika kata ini kurang tepat, maka akan lebih mudah dijelaskan dengan perasaan-ingin-dipimpin.

Semandiri apapun perempuan. Meski kemana-kemana sudah berani sendiri. Pulang larut malam berani. Membuat perjalanan jauh dengan percaya diri. Mendaki, bermain air, atau hal-hal bahaya lain. Dalam satu masa, akan ada perasaan ingin dilindungi.

Sekuat apapun dia, secara fitrahnya ia ingin dilindungi. Ingin menggantungkan diri pada sesuatu yang menurutnya lebih kuat. Bukan karena perempuan lemah, bukan pula karena dia tidak bisa. Tapi lebih kepada perasaannya sendiri. Ada rasa nyaman ketika dilindungi. Ada rasa nyaman ketika diperhatikan.

Hal ini pula terjadi kepada laki-laki. Bahwa laki-laki akan merasa menjadi “laki-laki” ketika ia bisa menunjukkan kemampuannya dalam melindungi, memberi jaminan keamanan, dan menjadi tempat bergantung. Ketika hal-hal itu hilang darinya, maka kelakiannya benar-benar dipertanyakan. Bahkan dipertanyakan oleh dirinya sendiri. Mengapa tidak ada orang yang mau mempercayakan keamanannya dan perlindungannya kepadanya?

Laki-laki akan tampak hebat dan kuat jika ada perempuan disampingnya. Karena ada sesuatu yang dia lindungi. Perempuan akan merasa dirinya begitu berharga ketika ada sesuatu yang dengan keras memperjuangkan dan menjaganya. Ini fitrah. Sesuatu yang memang berasal dari dalam diri masing-masing.

Maka mulailah kita berpikir. Sosok seperti apa yang sebenarnya mampu mendominasi kita (perempuan). Dan sosok seperti apa yang mau mempercayakan keamanan dan perlindungan hidupnya kepada kita (laki-laki).

Maka, berbahagialah ketika yang mendominasi tersebut adalah sosok yang sangat bijaksana. Yang memimpin dengan sangat baik. Dan berbahagialah ketika ada seseorang yang datang dan mempercayakan kepada kita sebagai tempat berlindung dan mempercayakan hari kedepannya bahkan hidupnya setelah mati kepada kita (laki-laki).

kurniawangunadi.tumblr.com

Minggu, 08 Juni 2014



Well, maybe this is way too much but i can’t keep myself from remembering last night. Right there, on the crowded line entering the exhibition, first time i saw you and you said hello. Though i kinda forget how you look, but yes, you got me this whole Sunday, Al. Now i will make sure, no more you on Monday, Tuesday, and days ahead. You’re just another figure in a midsummer night’s dream.

Kamis, 05 Juni 2014

aku tahu ini tidak akan berarti apapun, tapi seandainya saja Tuhan mempertemukanku denganmu beberapa tahun lebih awal, mungkin rasaku untukmu bukan kesalahan yang harus dihindari.
Meskipun begitu, aku tidak menyesal mengenalmu di masa sekarang, setidaknya ada sedikit harapan di masa depan, jika Tuhan mengubah hatimu, atau Tuhan memang sudah menuliskannya sejak pertama, maka aku dan kamu akan menjadi kita.

Selasa, 18 Maret 2014

"tetaplah berjalan dibelakangku, atau disampingku, when you really need to protect me. tetaplah menjawab semua rasa keingintahuanku, when no one does. setidaknya aku bahagia karena itu kamu".

Minggu, 26 Januari 2014



“.. kemudian saya berpikir lagi. Bukankah setiap orang itu punya ujian masing-masing ya?Bukankah tak ada manusia yang sempurna? Sungguh, di atas langit masih ada langit. Artinya, dia yang kita lihat sebagai orang paling bahagia pasti memiliki luka, memiliki hari-hari yang tak enak. Bukankah begitu?
Jadi, ketika kita melihat orang lain itu punya segalanya dan bahagia, seharusnya kita tidak perlu iri. Rasanya tak pantas, seperti menggugat Allah saja, kita iri dengan manusia lain yang diberi bahagia lebih oleh Allah. Suatu saat nanti, kita pasti punya bahagia sendiri yang tidak dimiliki orang lain. Bahagia tiap orang itu berbeda. Bahagia kita tidak akan sama dengan bahagia orang lain, karena Allah Maha Tahu takaran yang pas untuk kita. Kalau kita hanya punya rezeki segini setelah seharian banting tulang, sementara orang lain dengan hanya kerja sedikit, memeroleh uang banyak, toh kita tetap bahagia.
Pepatah bilang, “Rumput tetangga selalu terlihat lebih hija”. Begitulah. Jadi , seolah-olah memang kelihatannya indah. Pada kenyataannya? Belum tentu! Oleh sebab itu, tak perlulah merasa iri terhadap hamba Allah yang lain. Namun, bisa dimengerti kalau kita ini manusia biasa. Manusia yang memang tak kan pernah merasa puas dengan segala atribut dunia ini. Dunia seisinya tak akan mampu memuaskan hasrat dan keinginan kita. Pun jika dituruti tetap tidak akan menyelesaikan hasrat itu. Alih-alih puas, malah hanya akan melelahkan. Dilihat-lihat, ditimbang-timbang, pasti tak akan kita miliki. Sampai kita menangis sambil muntah darah juga tak akan bisa memiliki sesuatau yang memang bukan milik kita.
Anehnya, manusia kadang ingin memiliki sifat Allah, Maha Berkehendak. Padahal, manusia itu kan hanya hamba yang tak akan mampu memiliki semua yang ia kehendaki. Jika perilaku ini kita biarkan, maka kita sudah mengambil hak Allah. Sungguh, keinginan itu tak akan pernah terjadi. Sebaliknya, pada saat kita bersyukur dengan yang sedikit, dengan segala yang telah Allah tentukan untuk kita, Allah justru hadir dan mmberi lebih. Ini janji Allah, loh! Ketika kita mensyukuri yang sedikit ini maka Allah akan menambahkannya. Kalau kita tidak mau bersyukur, nanti justru diambil semua oleh Pemiliknya. Dan, Allah tidak pernah ingkar janji.
Bayangkan, jika semua yang kita kehendaki diberi oleh allah. Minta mobil, dikasih. Minta pendamping hidup yang cantik atau tampan, diberi. Minta uang milyaran, di ATM langsung ada. Lantas, di mana ladang ibadahnya, dong? Di mana penghambaan kita akan kita letakkan? Di mana air mata berlinang yang akan kita tumpahkan jika kemudian kita menjadi sombong dengan semua yang kita miliki?
Kalau semua semudah itu, jadi tak perlu lagi berdoa. Dan, pastinya manusia yang lemah dengan yang serba indah dan mudah tak akan mampu menerimanya. Biarlah yang sedikit ini kita terima. Yang penting cukup, yang penting bahagia, yang penting berkah, yang penting tidak jauh dari Allah. Nah, yang terakhir inilah yang terpenting. Kalau kita mengikuti dunia, sungguh kita tidak akan sanggup karena diatas langit masih ada langit yang ingin kita sentuh, masih ada langit yang lain.
Untuk menghibur diri, lihatlah ke bawah sekali-kali saja. Jangan keseringan, nanti tak punya harapan. Ketika hanya mampu naik motor maka lihat masih ada yang berjibaku kepanasan di dalam bus. Ketika kita hanya bisa makan tempe hari ini maka lihat masih ada yang belum makan tiga hari. Ketika kita belum juga mendapat pendamping hidup, berpikirlah, kan ada Allah yang tak pernah membiarkan kita sendiri. Kalau tidak punya uang puluhan juta, yang sedikit ini Alhamdulillah. Jadi, ketika hari kiamat, hisabnya tidak terlalu berat karena memang hanya cukup untuk makan dan ongkos sehari-hari.” – 84, Perempuan Pencari Tuhan